Soppeng Pojoktimur.com--- Pemberangkatan Tim Sewo Junior untuk mengikuti Premier League U-12 Piala Menpora-Apsumsi III 2025 diwarnai tangis haru warga Kampung Sewo, Kamis 2 Oktober 2025.
Sejumlah warga nampak tak kuasa menahan air matanya saat mengantar anak anak yang masih berusia sangat belia ini menaiki bus bantuan milik Perseroda La Mate Esso yang akan mengantar Tim Sewo Junior ke Bandara Sultan Hasanuddin.
Beberapa pasang mata warga nampak memerah,bahkan beberapa diantara
nya tak mampu menahan buliran air mata yang menetes di pipi karena perasaan haru.
Sungguh, menurut mereka, melihat anak anak ini berangkat melewati batas Provinsi Sulawesi Selatan membawa nama Soppeng dan Sulawesi Selatan adalah hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Betapa tidak, latar belakang orang tua pemain pemain Sewo Junior yang rata rata berlatar buruh bangunan,pekerja kebun dan pekerja serabutan, membuat keberangkatan Sewo Junior ke Magelang dengan menelan biaya yang cukup besar menurut ukuran mereka sungguh nyaris seperti mimpi.
" Kami tak pernah menyangka mereka bisa berangkat,dari mana biayanya?kalau urunan biaya sebatas di wilayah Kabupaten Soppeng mungkin masih bisa kami lakukan. Tapi ini di Pulau Jawa?"
" Namun,sesuatu yang kami pikirkan mustahil bisa kami
lakukan nyatanya bisa terkabul berkat Semangat YASSISOPPENGI dan bantuan banyak orang, kami tidak pernah membayangkan ternyata banyak orang yang peduli dan membantu sehingga anak anak Sewo Junior akhirnya bisa berangkat. Ini yang membuat kami sangat terharu" ujar salah seorang warga sambil terisak
Lantas, seperti apa latar belakang Sewo Junior selama ini sehingga bisa lolos ke Magelang?
Pelatih Sewo Junior Baharuddin yang akrab disapa Amba menyebut Sewo Junior selama ini merupakan klub amatir dan dikelola berdasarkan pengabdian.
"Sejak dibentuk tiga tahun lalu klub ini tidak memungut bayaran kepada anak anak, tidak seperti beberapa klub Junior yang lain."ujarnya
Bagaimana dengan honor pelatih? tidakkah pelatih lain mematok biaya sekira Rp. 8 ribu - Rp. 10 ribu per anak setiap kali sesi latihan.
" Saya melatih anak anak karena kecintaan saya pada Sepak Bola, ini bentuk pengabdian saya kepada kampung saya dan Soppeng"
" Saya tidak sampai hati memungut dan membebankan iuran kepada anak anak,mereka bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Bahkan kadang, saya dan Pak Manajer harus merogoh kocek pribadi untuk mengganti sepatu pemain yang rusak" ujarnya
Menurut Amba, meski waktunya banyak dicurahkan di Sewo Junior, ia mencari nafkah dari profesi lain di luar pelatih Sepak Bola.
" Adaji rejeki di tempat lain,mimpi saya di Sewo Junior,suatu saat ada anak anak dari Sewo Junior bisa menjadi pemain nasional minimal bisa bermain di PSM Makassar "ujarnya
Sementara Manajer Sewo Junior Amrayadi Arafah menambahkan, bahwa Sewo Junior selama ini dikelola karena melihat banyaknya bakat bakat potensial dari anak anak di Kampung Sewo sementara yang memfasilitasi untuk menyalurkan bakat mereka.
"Akhirnya dirintislah pendirian klub Sewo Junior,dengan pertimbangan anak anak yang punya bakat bisa menyalurkan bakatnya tanpa harus
memikirkan iuran bulanan ke klub"pungkasnya.(*)